Thursday, August 4, 2011

A journey (part II)

Then spring came, musim semi datang membawa kehangatan, suhu yang tadinya minus beranjak naik, dan salju pun mencair. Rumput-rumput dan tanaman mulai tumbuh kembali. Alam kembali hijau, dan beberapa minggu kemudian, keindahan pun terkuak. Jajaran pohon yang teratur rapi mulai menampakkan kelopak-kelopak merah muda, aku tersadar bahwa itu adalah pohon sakura. Betapa indahnya ^^. Ketika bermekaran penuh, ia mengisi kampus dengan keindahan lembutnya. Warna merah muda dari yang terang hingga agak gelap memenuhi jalan, bermekaran dengan semarak, membuatku menyunggingkan senyuman ketika melihatnya. Subhanallah, What a dazzling view. Berjalan di bawah pohon dengan angin yang meniup bagaikan suatu adegan drama korea dengan lembaran-lembaran pink yang menghujani.

Musim ini adalah waktunya orang-orang mengadakan piknik dan mengambil foto. Biasanya aku dan teman-teman berpiknik strawberry di bawah pohon, atau labku mengadakan barbeque di tepi sungai depan universitas.
Beradaptasi dengan kehidupan yang baru dengan budaya yang sangat berbeda memang sangat menantang. Just like a baby tried to eat, speak, and read for the first time. Sometimes it was frustrated, but many things kept me in my track. However it made me patience and sociable too. Having lots of friends from many countries is one of the advantages. Dan aku juga belajar bahasa yang baru dan cara menulisnya, walaupun sampai 2 tahun aku tidak fasih-fasih juga karena jarang menggunakan :D. I also started to enjoy Korean food; my favorite one is hwedubbap which is actually rice mix with fresh vegetables and raw tuna, with Korean red sauce. It’s yummy and fresh ^^. I also like sushi, some jige and noodles. We can also eat various pizzas there with reasonable price.

Sangat mudah mendapatkan pelayanan delivery untuk banyak jenis makanan, asal kita tahu memesannya dalam bahasa Korea. Kebanyakan mahasiswa menggunakan sepeda, dan juga mobil untuk pergi kemana-mana. Di Korea lah aku belajar naik sepeda, dan rasanya asyik sekali menyusuri sungai di sore hari sambil bersepeda, atau pergi ke department store. Di sana banyak taman-taman yang dirancang dengan baik dan indah, dimana terdapat danau kecil dengan pondok dan kincir kecil, track jogging, dan juga beberapa peralatan olahraga. Beberapa pohon juga sengaja ditanam di taman, dan juga jembatan mini sebagai hiasan, very cute and pretty. I also like to go to coffee shop with my best friends there. Biasanya kami menghabiskan waktu sebentar untuk sekedar bercerita tentang kesusahan masing-masing, masalah riset atau kuliah, dan hal-hal pribadi. Kami terkadang juga bercerita tentang Negara masing-masing dan teman-teman yang kami miliki karena kami berasal dari beberapa Negara berbeda.

Selama kita membuka hati kita dan tidak membuat prasangka yang buruk, insyaallah teman-teman yang sejati pun dapat kita peroleh, dimana kita dapat bertukar saling pengertian, suka dan duka, bahkan terhadap orang yang berasal dari Negara lain. It’s so beautiful. My favorite drink in coffee shop is green tea latte, basically it is milk mixed with green tea, which not many people like. Bahkan jika aku keluar bersama teman-teman Koreaku pun, jarang yang memesan minuman tersebut, rata-rata kebanyakan orang ya memesan kopi dan sejenisnya. I just like the plain flavor and the green color, it’s very simple. And sometimes we order some cheese cake or tiramisu. I can tell you that most of coffee shops there really have good taste of coffee, it’s delightful. Di sana juga banyak bakery yang menjual berbagai macam roti dan cake yang enak-enak. Di sana bakery atau toko pizza bisa terletak bersebelahan dengan toko kimbap (makanan khas korea, nasi dan sayuran yang digulung dengan kim/rumput laut) dan makanan tradisional yang dapat diibaratkan sebagai warteg ala Korea. Hmmm sepertinya di Indonesia aku belum pernah menemukan breadtalk bersebelahan dengan warteg. So the modern and traditional style can stand side by side there.

Banyak mesin penjual yang bisa ditemukan di Korea, ada mesin minuman kaleng, mesin kopi-teh, mesin makanan ringan, mesin rokok, mesin sosis, mesin mie (bisa buat sarapan atau lapar di tengah malam), mesin buku, sampai mesin pembalut. Dan sepertinya akan masih banyak lagi mesin-mesin yang dapat ditambahkan di masa depan. Sepanjang aku tinggal di sana, aku belum pernah mendengar ada kasus pembobolan mesin-mesin tersebut, setidaknya di daerah dekat kampus. Ketika sakura telah bermekaran selama beberapa minggu, maka akan turun hujan yang merontokkan semua bunganya. Pohon itu pun akan gundul dan mulai berdaun. Maka yang selanjutnya akan berbunga adalah mawar. Ya, banyak mawar yang ditanam di kampus, berbunga besar-besar walaupun tidak begitu harum baunya. Mawar-mawar itu tampak anggun di tamannya atau menggantung cantik memenuhi pagar apartemen di sekitar kampus. Mereka merekah dalam berbagai warna: merah, putih, jingga, pink, dan campuran warna lainnya. Mereka seperti tumbuh begitu saja, karena aku tidak melihat ada tukang kebun yang merawatnya. Pernah aku mencoba memetik beberapa tangkai, dan aku menunggu ada yang menegur, tetapi tidak ada siapa-siapa (suatu perbuatan yang tidak pantas untuk dicontoh :p). Kelinci liar juga merupakan pemandangan yang biasa di kampus, kelinci-kelinci besar dengan bulu yang tebal-tebal berlarian dan bermain, lucu sekali, tetapi susah sekali ditangkap :p. Di kampusku juga ada bukit kecil sebagai tempat jalan-jalan, dan suatu hari aku pernah melihat musang di sana. Penghuni tetap bukit tersebut adalah beberapa jenis burung yang bersuara jelek, mereka adalah penyebab kotornya mobil-mobil mahasiswa karena mereka terbang membuang kotoran sembarangan. Dan menurut temanku kita bisa melihat matahari terbit yang indah dari sana, meskipun aku sendiri belum pernah mencobanya.

Based on experience around April 2008.

No comments:

Post a Comment